Sumber : Adi Widgwet

Rabu, 01 Juni 2011

Bike to School

Bersepeda merupakan hal yang mengasyikan yang bisa kita lakukan sebagai media refreshing dan juga bisa digunakan untuk transoprtasi baik jarak dekat maupun jauh. Namun seiring berjalannya waktu bersepeda sudah mulai ditinggalkan dan banyak orang mulai beralih menggunakan sepeda motor ataupun mobil. Namun belakangan ini bersepeda menjadi kegiatan yang difavoritkan banyak orang. Mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga orang kantoran mulai menggemari aktivitas yang satu ini. Lihat saja berbagai perkumpulan sepeda yang mulai marak di mana-mana. Biasanya acara bersepeda ria dilakukan di waktu senggang, seperti sore hari, atau saat libur. Bahkan tak sedikit pula yang menanggalkan kendaraan bermotornya dan memilih menggunakan sepeda sebagai alternatif untuk menuju ke sekolah atau tempat kerja. Bahkan sudah banyak komunitas-komunitas sepeda yang tersebar di berbagai kota seluruh indonesia, baik dari sepeda MTB, sepeda BMX, bahkan sepeda onthel.
Tapi tahukah Anda apa manfaat dari bersepeda? Di balik kesannya sebagai olahraga yang sederhana, ternyata bersepeda menyimpan banyak sekali dampak baik bagi tubuh kita. Bersepeda merupakan olahraga yang lebih ringan bila dibandingkan dengan berenang atau joging. Ini dikarenakan berat tubuh kita disangga oleh sadel sepeda. Bersepeda juga termasuk olahraga kardio yang paling baik, karena dapat dilakukan oleh orang-orang dengan keterbatasan, seperti obesitas, gangguan lutut, dan nyeri kaki.
Bagi kesehatan, mengendarai sepeda mempunyai banyak sekali manfaat seperti dengan mengendarai sepeda dengan kecepatan rata-rata, kita dapat membakar sampai 450 kalori per jam. Bagi seorang wanita yang memiliki berat tubuh sekitar 60 kg, mengayuh dengan kecepatan 22 km/jam, bisa menghabiskan kurang lebih 488 kalori dalam waktu 60 menit. Dengan bersepeda tiap hari akan melatih nafas kita untuk bernafas lebih panjang di bandingkan dengan orang yang tidak bersepeda, bersepeda lebih efektif dan bermanfaat dibandingkan dengan senam aerobik dan lebih mengasikkan. Bersepeda merupakan salah satu bentuk olah raga yang paling efektif dan murah untuk mencapai kesehatan yang mahal harganya. Sebagai contoh, bersepeda dan mengurangi resiko serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes, untuk itulah kenapa bersepeda sangat bermanfaat dan merupakan salah satu cara untuk hidup sehat.
Bersepeda juga dapat Penggunaan BBM. Sudah terlalu banyak kendaran di dunia ini, banyak sekali gas yang dikeluarkan oleh kendaraan tersebut. Gas itu merusak alam dan linkungan sekitar yang membuat perubahan iklim yang ekstrim atau climate change. Seharusnya selaku pemerintah membatasi penggunaan kendaraan agar bumi ini tidak terlalu sempit oleh kendaraan. Salah satu upaya nya yaitu dengan menggunakan sepeda. Penggunaan modal transportasi sepeda akan menekan konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Dengan mengurangi penggunaan BBM, baik pemerintah maupun masyarakat diuntungkan dalam bentuk penghematan pengeluaran biaya. Sebagai ilustrasi, ambil contoh sepeda motor, konsumsi BBM sepeda motor per minggu rata-rata 5 liter. Berarti diperlukan Rp 22.500 per minggu atau Rp 90.000 per bulan. Dengan bersepeda, kita dapat menabung Rp 90.000-Rp 100.000 dari penghematan BBM. Jadi, bersepeda berarti juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut EPA, di AS sendiri transportasi menyumbang hampir 80% emisi carbon monoksida dan 55% emisi nitrogen oksida. Tidak mengherankan jika banyak daerah di kota metropolitan tidak memenuhi standar udara yang bersih. Meskipun kendaraan pribadi yang ada sekarang lebih sedikit mengeluarkan polusi dibanding kendaraan produksi lama, namun jika jumlah penggunanya terus bertambah, kualitas udara secara keseluruhan juga akan menurun secara drastis. Setiap hari sepeda motor, mobil dan truk membakar jutaan barel minyak bumi, yang merupakan sumber energi yang tak terbarukan. Beralih dari kendaraan bermotor ke sepeda merupakan cara paling mudah dan langsung untuk mengurangi emisi gas buang dari sektor transportasi.
Berbagai penelitian semakin menguatkan manfaat menggunakan sepeda terhadap kelestarian lingkungan. Sebuah publikasi dari Green Commuter menuliskan bahwa emisi kendaaran bermotor menyumbang 31% dari total karbon dioksida, 81% dari karbon monoksida dan 49 persen dari nitrogen oksida yang mengotori udara AS. Sebanyak 60% dari polusi akibat kendaraan bermotor dikeluarkan pada beberapa menit awal penggunaannya. Karena beberapa menit awal ini menciptakan tingkat emisi yang tinggi, maka rute jarak pendek dari mobil lebih banyak menimbulkan polusi per kilometernya bila dibandingkan dengan jarak yang jauh. Perjalanan pendek sejauh 4 mil menggunakan sepeda akan menghindarkan sekitar 15 pound polutan memenuhi udara yang kita hirup bersama.

Bahkan sekarang di Jogjakarta, sudah dicanangkan gerakan sego segawe yaitu “ sepeda kanggo sekolah lan nyambut gawe ” yang dalam bahasa indonesia adalah sepedada untuk sekolah dan bekerja. Sebuah riset di Spanyol mengungkap pelajar baik laki-laki dan perempuan yang terbiasa bersepeda ke sekolah memiliki kemampuan matematika dan verbal yang baik ketimbang teman-teman mereka yang berangkat ke sekolah menggunakan bus jemputan atau diantar orang tua. Hal ini dikarenakan pada saat berjalan dan naik sepeda dapat meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga bisa membantu kinerja otakberjalan dan naik sepeda dapat meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga bisa membantu kinerja otak. Bahkan beberapa ahli juga percaya bahwa bersepeda membuat remaja lebih siap secara mental untuk memulai hari. Oleh karena itu sebaiknya siswa sekolah membiasakan diri untuk bersepeda ke sekolah apabila jarak dari rumah ke sekolah tidak terlalu jauh, karena begitu banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan dan lingkungan serta dapat meningkatkan kecerdasaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar